Arsip untuk April, 2012

Title: Destiny
Genre: Friendship-Romance-Family
Status: Series
character and place based on Ragnarok Game World

Casts:

-=Darryl=-
Name : Darryl Daffodill
Character Job : Novice
Base/Job Level : 10/9

-=Scherine=-
Name : Scherine
Character Job : Novice
Base/Job Level : 4/2

lokasi: Kota Izlude

Aku ingat sekali pertama kalinya aku berlatih untuk menjadi seorang swordman. Aku telah berulang kali gagal dalam ujian, aku mencoba untuk tidak putus asa, tetapi kegagalanku yang berulang-ulang membuat asaku habis juga. Aku yang saat itu masih novice duduk menyendiri di bawah pohon di kota Izlude. Kota itu memang sepi, jarang sekali terlihat orang berlalu-lalang disana. Entah setelah beberapa menit aku duduk terdiam disana dan nyaris tertidur, aku mendengar jeritan seorang anak perempuan. Aku kaget dan panik, hingga aku dengan reflek berdiri tegap dan memandang sekitar dengan tatapan siaga.
Aku melihat seorang anak perempuan berlari sambil menjerit sepanjang jembatan menuju tengah kota Izlude, aku terus memandangnya hingga akhirnya ia berdiri dihadapanku. Dia seorang novice, sama sepertiku, dia terlihat begitu kacau, pipi nya berdarah dengan luka goresan, kakinya pincang dengan luka di lututnya tapi entah kenapa tetap ia paksa untuk berlari. Dia membungkuk di depanku sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah. Dan aku hanya diam seperti patung.
“Di sana…di sana ada monster yang sangat kuat, aku nyaris mati karena ingin membunuhnya.” Jelasnya, meskipun aku tidak bertanya.
Aku masih saja terdiam.
“Monster menyebalkan, padahal dia sangat lucu dengan warnanya yang pink.”
“Kau yakin dia sangat kuat?”
“Iya, dia terus saja memantul hingga mendorongku terjatuh berkali-kali, padahal aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menusuknya dengan knife.”
Aku nyaris tertawa mendengarnya.”Kalau dia hanya membuatmu terjatuh, kenapa dengan pipimu? sepertinya pipimu luka terkena benda tajam?”
“Oh ini,ini salahku, aku tidak sengaja menggoresnya dengan knife yang aku pegang.”
Dan tawaku tak lagi terbendung.”Kau ini bodoh atau kenapa,menggunakan knife saja tidak bisa. Dan juga monster itu kan hanya Poring.”
Anak perempuan itu wajahnya memerah, bukan karena dia malu tetapi karena dia sangat marah.”Kau ini sombong sekali, kau kan juga novice, pasti kau belum pernah melawan monster itu, kau hanya duduk diam di kota sepanjang hari! Apa hebatmu?!”
Tawaku berhenti.”Kau meragukanku bisa melawan Poring? Yang benar saja?!”
“Ayo kita buktikan? Kau pasti kalah!”
“Aku tidak akan kalah!”
(lebih…)